Jawa Barat Youth Culture Festival For Peace


Purwakarta-Pelajarnews.net

Pemkab Purwakarta bekerjasama dengan Soka Gakkai Indonesia sukses menggelar Festival Budaya Jawa Barat untuk perdamaian bertemakan "Jabar Youth Culture Festival For Peace" di halaman Pendopo Pemkab Purwakarta Sabtu (16/11).

"Semua negara memiliki latarbelakang akar budaya yang kuat. Sehingga kekhawatiran budaya sendiri bisa tergerus oleh budaya asing adalah pernyataan yang salah,” Kata Bupati Purwakarta H. Dedi Mulyadi saat membuka acara.

Menurut Dedi, Jawa Barat memiliki keunggulan budaya Sunda-nya, dimana ajaran Siliwangi telah merasuk pada jiwa-jiwa orang Sunda. Begitupun Majapahit bagi warga Jawa Timur, yang bisa diharmonikan menjadi peradaban baru. Indonesia yang beragam adat dan budayanya, itulah sesungguhnya keunggulan bangsa Indonesia.

Termasuk pula, lanjut Dedi, akulturasi kebudayaan dengan negara lain menjadi kekuatan untuk terus berdiri di tanah air sendiri Indonesia. Dalam Festival Budaya Jawa Barat Untuk Perdamaian itu, Bupati Dedi Mulyadi turut melantunkan suara mesranya dengan menyanyikan lagu Dibawah Tiang Bendera milik Iwan Fals.

Acara tersebut turut dihadiri beberapa seniman berbagai daerah dan perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Wakil Bupati Karawang, Cellica Nurachadiana perwakilan Kedutaan Australia, Mr Jono L.j dan istri almarhum Gusdur Shinta Nuriyah,

Dalam pidatonya Shinta Nuriyah menyampaikan kebudayaan bisa digunakan sebagai sarana komunikasi, karna menggunakan bahasa hati. Dengan adanya kegiata ini menjadikan inspirasi lembaga lembaga lain. Melalui acara ini saya mengajak untuk melestarikan budaya atau tradisi yang ada.

Menariknya, Lima seniman asal Jepang sempat melakukan pertunjukkan kolaborasi dengan para seniman asal Sulawesi dengan memainkan alat musik Koto dan Kolintang yang terpadu serasi, kedua alat seni yang berbeda negara itu, mampu mengiringi dua lagu berlainan yakni lagu Kokoro no tomo dari Jepang dan lagu Bengawan Solo dari Indonesia.

Sementara itu, selain kolaborasi seniman Jepang dan Indonesia, tampil pula seniman Korea yang membawakan musik tradisional Samulnori lengkap dengan alat musik dan pakaian khasnya Hanbok. Para seniman ini berasal dari berbagai daerah, yang merupakan warga keturunan Korea, Jepang dan Thionghoa.

Tidak Hanya itu, ditampilkan pula seni tari modern dari Dynamic Dance, Lotus Dance, Nusantara Dance dan Human Tower (semuanya dari Soka Gakkai Indonesia) dan grup band emka 9 dari Purwakarta. Mereka mendalami kesenian bukan hanya seni tradisi negaranya, namun adapula yang mahir menampilkan alat musik angklung, rampak kendang dan tarian bali asli Indonesia.

Presiden Soka Gokkai Internasional Daisaku Ikeda menyatakan bahwa Festival Budaya tersebut menjadi pilihan, karena budaya bisa mempersatukan semua perbedaan. (002-Gun-prwk)




Share on Google Plus

About Unknown

0 comments:

Post a Comment